BIOGAS KOTORAN HEWAN TERNAK

Jumpa lagi para pembaca :) kali ini saya akan sedikit menjelaskan tentang pemanfaatan biogas yag berasal dari kotoran hewan ternak dengan menggunakan sensor untuk mempermudah dan menjalankan sistem pengadaan biogas ini secara otomatis.

Yang pertama saya ingin menceritakan tentang teknologi biogas terlebih dahulu, teknologi ini merupakan teknologi yang sangat tepat untuk memanfaatkan dan mengolah limbah rumen dan cair yang berupa urine, limbah pencucian kandang, peralatan dsb. Teknologi ini memanfaatkan mikroorganisme yang tersedia di alam untuk merombak dan mengolah berbagai limbah organik yang ditempatkan pada ruang kedap udara.Hasil pengolahan limbah dari kegiatan peternakan tersebut selain dapat mengurangi pencemaran lingkungan juga menjadikan limbah sebagai produk berdaya guna penghasil energi beruba bahan bakar gas, dan produk berupa pupuk organik padat dan cair yang bermutu.

Berikut adalah cara pembuatan biogas beserta cara kerja sensor gas TGS 2611 dan sensor suhu ( termistor dan IC LM 35 ) sebagai reaktor biogas.

1. Mengumpulkan kotoran hewan dari satu kawasan ke lokasi terdekat dengan biodigester

       

2. Kotoran hewan dicampur dengan air

 

3. Kemudian dimasukkan atau dialirkan ke dalam biodigester

4. Pengisian dilakukan melalui saluran pemasukan tiap hari, bila telah menghasilkan gas yang terdeteksi oleh sensor gas, kotoran akan bergerak ke atas selanjutnya bila dilakukan pengisian kotoran yang baru. Kotoran yang lama akan bergerak menuju bak penampungan kotoran hewan berupa sludge. pada saat proses ini sensor suhu berupa termistor atau IC LM 35 juga berperan sebagai indikasi pendeteksi suhu yang ada dalam bidigester

5. Biogas akan muncul setelah kurang lebih 21 hari dari kali pertama dimasukkan kotoran ternak ke dalam biodigester.

6. Ketika sensor gas TGS 2611 mendeteksi adanya gas maka biogas siap dialirkan untuk digunakan sebagai bahan bakar dan sumber energi.

Sekian terimakasih yang bisa saya bagikan di artikel kali ini reader :)